MAKALAH ALAT
PELINDUNG KEPALA
I.
Alat Pelindung Kepala
Perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang sangat
penting, karena cidera kepala dapat berakibat fatal bagi pekerja. Alat
pelindung kepala yang dikenal dengan helem pengaman terbuat dari material yang
tahan benturan sehingga mampu melindungi kepala dari cidera jika terjadi
benturan keras atau terkena benda tajam, helem pengaman juga dapat melindungi
pekerja dari sengatan listrik.
Helem wajib digunakan oleh pekerja
manakala:
- Terdapat
potensi benda jatuh dan mengenai kepala.
- Terdapat
potensi benturan dengan benda keras baik yang tetap atau bergerak.
- Terdapat
potensi kepala terkena sengatan listrik.
Beberapa
contoh pekerjaan yang membutuhkan helem pengaman antara lain :
- Pekerja Kontruksi.
- Pekerja Listrik.
- Pekerja Pemotong Kayu.
- Tukang Las
- Pekerja Pemasang Pipa
- Pengendara motor, dll.
Secara umum alat pelindung kepala (helem keselamatan) harus
memenuhi kriteria berikut:
- Tahan
terhadap penetrasi atau tusukan dari benda.
- Dapat
menyerap kejutan pukulan.
- Tahan
terhadap air dan tidak mudah terbakar.
- Memiliki
intruski penggunaan yang jelas dan memiliki sistem perubah atau
penggantian suspensi dan ikat kepala.
OSHA merekomendasikan untuk menggunakan
helem pengaman yang memenuhi standar ANSI Z89.1-1986.
I.
Jenis-Jenis
Helem Pengaman
Terdapat beberapa jenis helem pengaman yang dijual
dipasaran. Selain memilih helem pengaman yang memenuhi standar ANSI, kita juga
harus memastikan memilih jenis helem yang tepat untuk melindungi pekerja dari
jenis bahaya yang ada ditempat kerja masing-masing sesuai dengan hasil analisis
bahaya yang sudah dilakukan. Secara garis besar helem pengaman industri dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu:
Ø Kelas A
Memberikan perlindungan terhadap benturan benda jatuh dan
penetrasi benda keras serta perlindungan terhadap sengatan listrik hingga 2,200
volt.
Ø Kelas B
Memberikan perlindungan terhadap benturan benda jatuh dan
penetrasi benda keras serta perlindungan terhadap sengatan listrik hingga
20,000 volt.
Ø Kelas C
Memberikan perlindungan terhadap benturan benda jatuh,
ringan dan nyaman akan tetapi tidak memberikan perlindungan terhadap sengatan
listrik.
Terdapat jenis lain selain dari tiga kategori diatas yang
dijual dipasaran yang dikenal dengan “bumb hat”, jenis ini dirancang untuk area
kerja yang rendah sehingga mudah terbentur atau tergores dan tidak dirancang
untuk benturan benda jatuh karena tidak memenuhi standar ANSI.
Hal lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih helem
pelindung adalah ukuran dan kemudahan perawatan. Ukuran helem yang terlalu
besar atau kecil tidak akan memberikan perlindungan maksimal terhadap kepala
disamping tidak nyaman pada saat digunakan. Helem pengaman harus pas untuk
kepala sipemakai, biasanya selalu ada beberapa ukuran yang dilengkapi dengan
sistem perubah sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran kepala. Beberapa jenis
helem dilengkapi dengan asesories yang berfungsi untuk kompatibilitas dengan
APD lain, seperti slot untuk penutup telinga, kacamata pengaman, pelindung
wajah dan lampu senter. Semua asesories yang ditambahak tidak boleh mengurangi
atau mempengaruhi fungsi perlindungan kepala dari helem tersebut.
Helem pengaman harus dibersihkan secara berkala agar terawat
dan tahan lama. Sebaiknya setiap dilakukan pengecekan terhadap tali pengikat,
sistem suspensi, dan bagian topi untuk memastikan tidak ada keretakan atau
lobang dan kerusakan lainnya yang dapat membahayakan sipengguna. Beberapa jenis
pembersih organic dapat merusak atau menurunkan daya tahan helem, dan sangat
disarankan untuk berkonsultasi dengan pemasok tentang tatacara pembersihan dan
perawatan helem.
Berdasarkan
fungsinya dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.
Tutup
kepala
2.
Tudung
kepala
3.
Topi
keselamatan (Safety Helmet)
1) TUTUP KEPALA
Alat ini berfungsi untuk menjaga
kebersihan kepala dan rambut, mencegah lilitan rambut dari mesin berputar dan
melindungi kepala dari matahari.
2)
TUDUNG KEPALA
3)
TOPI KESELAMATAN
Alat ini berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan benda keras atau pukulan matahari yang berterbangan.
II.
Manfaat
Safety Helmet
Safety helmet didesain untuk
melindungi kepala dari special resisting penetration seperti terantuk dengan
pipa, atap dan kemungkinan jatuhnya benda dari atas. Pemakaian safety helmet
secara tepat dan benar dapat mengurangi konsekwensi yang mungkin timbul pada
saat terjadinya hal-hal yang disebutkan di atas. Cara pemakaian safety helmet
yang benar akan memberikan proteksi maksimal bagi kepala.
Daerah kerja seperti di kilang
minyak, pabrik pupuk, petro kimia, proyek pembangunan gedung dan lainnya
biasanya menetapkan safety helmet sebagai alat pelindung diri yang mandatory.
Karena potensi hazard yang berasal dari atas kepala manusia banyak terdapat di
lingkungan kerja seperti itu.
III.
Dalam menggunakan safety helmet, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya,
- Sebelum
digunakan, yakinkan bahwa helmet tersebut dapat digunakan, pas dan nyaman
di kepala anda (tidak longgar dan tidak terlalu sempit), tidak rusak dan
cacat.
- Pasang
dikepala dengan benar (tidak miring, terlalu mendongak, menunduk sehingga
menutupi pandangan, atau terbalik.
- Jika
berada pada tempat yang tinggi dan kondisi ber-angin, chain strip harus
digunakan untuk menghindari safety helmet yang dikenakan terbang karena
tiupan angin kencang.
Dalam penggunaannya, safety helmet
sering terjadi insiden seperti benturan atau tertimpa benda yang jatuh. Setelah
terjadi insiden, biasanya safety helmet mengalami kerusakan. Sekecil apapun
kerusakan yang terjadi, safety helmet harus didiganti dengan yang baru. Jangan
menggunakan safety helmet yang sudah mengalami cacat atau kerusakan.
Contoh kerusakan pada helmet yang
perlu segera diganti.
Selain penggunaan helmet yang cacat
yang tidak diperbolehkan, penggunaan helmet yang baikpun ada batasannya.
Rata-rata umur pakai sebuah safety helmet adalah 5 tahun, namun ini sangat
tergantung kepada bahan pembuatnya. Setiap manufacturer akan mencantumkan batas
maksimum pemakaian safety helmet produksinya pada setiap helmet. Periksalah
dengan teliti.
Perlu juga menjadi perhatian kita
adalah bersihkan safety helmet setelah digunakan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari rusaknya material akibat kotoran yang menempel. Karena bisa saja
kotoran tersebut adalah bahan kimia, minyak atau solvent yang bisa memicu
rusaknya bahan pembuat safety helmet tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar