Sabtu, 29 Desember 2012

Kurva BEP


Pengertian dan Contoh Kurva Break Even Point
Sebelum menguraikan dan menjelaskan tentang biaya-biaya BEP perlu diketahui terlebih dahulu tentang pengertian Break Even Ponit ( BEP )  itu  sendiri yang ditinjau dari berbagai sudut. Untuk lebih jelasnya akan di kemukakan mengenai pendapat beberapa ahli dalam mendefinisikan pengertian BEP.
1.   Dari Segi Keuangan
  1. Menurut Bambang Riyanto ( 1995: 291 ) BEP adalah suatu tehnik analisa untukmempelajari hubungan biaya tetap, biaya variabel, laba dan volume kegiatan penjualan.
  2. Menurut Sutrisno ( 2000 : 216 ) BEP adalah suatu kondisi dimana pada periode tersebut perusahaan tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita kerugian.
2.   Ditinjau dari Segi Kuantitas Produksi
Menurut T. Hani handoko ( 1984 : 307 ) BEP adalah analisa yang digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk ( Rupiah atau unit keluaran ) yang dihasilkan agar perusahaan tidak rugi dan tidak untung.
3.   Ditinjau dari Segi Biaya
Menurut Mulyadi ( 1984 : 72 ) BEP adalah suatu keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak merugi. Dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas apabila jumlah penghasilan sama dengan jumlah biaya, atau apabila marginal income hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja.
4.  Ditinjau dari Segi Laba
Menurut komarudin ( 1983 : 44 ) BEP adalah volume keseimbangan dimana besarnya penjualan tanpa diderita kerugian atau memperoleh laba dan menutup semua biaya yang telah dikeluarkan.
Break Even Volume  = Biaya tetap
Hasil penjualan – biaya variabel
Volume  penjualan

Berdasarkan pengertian dari berbagai sudut pandang diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian BEP ( Break Even Point ) adalah  Suatu keadaan dimana dalam operasi perusahaan untuk menentukan jumlah produk dalam Rupiah atau unit perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. (penghasilan = total biaya).
            Secara umum BEP adalah suatu keadaan dimana produksi dalam suatu perusahaan tidak ada untung tidak ada rugi, impas antara biaya yang dikeluarkan perusahaan dengan pendapatan yang diterima atau singkatnya adalah keadaan plus plos.
Rumus BEP : 
Total Revenue (TR) = Total Cost (TC)
P.Q      = TFC + VC.Q
Keterangan :
TR = Total Pendapatan
TC = Total Biaya
P = Harga
Q = Quantity (jumlah barang yang diproduksi)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya variabel) jika biaya variabel belum dinyatakan sebagai TVC (Total Variable Cost) maka VC dikalikan dengan jumlah Quantity, menjadi VC.Q
maka VC.Q = TVC
Dari rumus BEP diatas dapat timbul beberapa rumus lagi :
Jika perusahaan ingin mengetahui berapa quantity (Q) yang harus dihasilkan perusahaan agar mencapai titik BEP maka rumus menjadi :
TR  = TC
P.Q = TFC + VC.Q
P.Q – VC.Q = TFC
Q (P-VC) = TFC
Q = TFC/(P-VC)


Jika perusahaan ingin mengetahui berapa harga yang harus ditetapkan untuk setiap unitnya agar mencapai titik BEP, maka rumusnya adalah :
TR = TC
P.Q = TFC + VC.Q
P = TFC + VC.Q/Q
P = TFC/Q + VC


source : google.com
Kurva Break Even Point
Dengan melihat kurva ini jelas dapat kita lihat dimana daerah untung (profit) dan dimana daerah rugi (loss).







Contoh kurva BEP yang lain :
Keterangan :
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa break even adalah titik potong antara jumlah biaya (garis jumlah biaya) dengan jumlah penjualan (garis penjualan).
·         Daerah rugi
Dimana garis jumlah biaya diatas garis penjualan, atau dengan kata lain jumlah biayanya lebih besar daripada jumlah penjualan.
·         Daerah laba
Sebaliknya, dimana garis penjualan diatas atau lebih besar dari pada garis jumlah biaya.

Manfaat BEP :
  1. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankanagar perusahaan tidak mengalami kerugian.
  2. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
  3. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
  4. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Kekurangan Analisis BEP :
  1. Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu
  2. Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan
  3. Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu
  4. Sales mix adalah konstan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar